Thursday, July 30, 2015

Bus Tingkat Terbaru Adiputro

Update terbaru dari Instagram Adiputro menunjukan mereka sedang mempersiapkan bus tingkat, entah itu untuk bus kota atau bus AKAP. Memakai chassis Mercedes-Benz OC500RF 2542. Jika melihat pintu samping kemungkinan akan dibuat untuk bus AKAP, tapi bisa jadi juga untuk bus kota. Mengingat beberapa perusahaan di Jakarta banyak yang menyumbang bus tingkat, tapi belum ada kabar seperti bus sumbangan Pacific Place.

Rencananya bus tingkat made in Adiputro ini akan dipamerkan di GIIAS 2015 BSD, ingat ya GIIAS bukan IIMS.


 

Kurnia Mercedes-Benz OH1634 Jetliner

Bus Kurnia dengan chasssis Mercedes-Benz OH1634 masuk karoseri Rahayu Santosa untuk rebody. Memakai body terbaru dari Rahayu Santosa yaitu Jetliner, sebelumnya body Jetliner sudah digunakan pada 6 unit chassis Mercedes-Benz OC500RF 2542 milik Putra Pelangi Perkasa.


 

Wednesday, July 29, 2015

Chassis Terbaru Scania K410IB 6x2

Setelah Golden Dragon, MAN dan Mercedes-Benz mengeluarkan chassis intercity 3-axle. Kini giliran Scania mengeluarkan produk 3-axle jagoan mereka, yaitu Scania K410IB 6x2 dengan engine DC13. Menggunakan transmisi Opticruise. Foto saya dapat 2 bulan yang lalu, isu yang beredar chassis ini sudah masuk karoseri Laksana. Sekali lagi saya tekankan hanya isu, untuk kepastian kita tunggu info resminya.







 

Bus Scania Euro 6 TransJakarta Trouble

Salah satu postingan member Busway Fans Club memberitakan bahwa bus Scania TransJakarta TJ0189 dengan chassis K320IA Euro 6 trouble, seluruh penumpang dioper ke bus TransJakarta DAMRI 5084.





Berikut ini klarifikasi dari pihak TransJakarta :

Seluruh bus Scania yang baru dibeli Transjakarta itu Fully Computerized alias semua sistemnya dipantau oleh berbagai sensor dan komputer dalam sistem yang terpadu.
*
Tadi pagi itu salah satu sensor di dalam bus kendor/longgar yang menyebabkan lampu peringatan di dashboard bus Transjakarta tersebut berkedip-kedip sebagai bagian dari warning system pada bus SCANIA kami.
*
Ini menunjukkan bahwa sistem pengamanan di bus kami tersebut bekerja dengan sangat baik.
*
Sesuai standar operasional dan prosedur (SOP) kami kalau terjadi hal seperti itu pramudi harus segera hentikan bus dan periksa potensi masalahnya.
*
Karena ini bus baru dan kami berkontrak dengan APM serta kami tidak mau berspekulasi, maka kami menunggu teknisi Scania hadir.
*
Jadi, meskipun bus masih bisa beroperasi penuh, kami tidak jalankan bus tersebut dan menunggu teknisi.
*
Begitu teknisi memeriksa ternyata hanya sensor yang longgar dan setelah dikencangkan sensornya tidak ada masalah lagi dan bus langsung kembali beroperasi.
Seluruh pemeriksaan dan pengencangan sensor hanya memakan waktu beberapa menit saja, yang lama itu menunggu teknisi SCANIA datang.
*
Inilah pengalaman kita memakai barang bagus, sensor kendor saja muncul peringatan dan kami langsung tahu.
*
Artinya Warning System dan Safety System di bus kami benar-benar bekerja dengan sangat baik.
Dengan kata lain, bus ini sangat aman.
*
Di masa lalu bus-bus kami tidak memiliki fasilitas Safety System sebaik sekarang, sehingga kemampuan sistem untuk memberi peringatan kepada pengemudi belum sebaik ini. Sering di masa lalu masalah sudah mulai timbul baru kita atasi.
*
Sama seperti kalau kita naik mobil Eropa yang canggih (dan mahal karena berkualitas tinggi) kita pasti tidak berani kutak-katik sendiri karena sistemnya canggih dan kompleks. Kita akan minta teknisi mereka untuk memeriksa dan merawat mobil kita. Lebih mahal, tapi pasti lebih aman dan nyaman